Cara Mudah Membuat Rencana Karier yang Realistis dan Terukur
Banyak orang bilang “Ikutin aja alurnya, nanti juga ketemu jalannya.” Tapi kenyataannya, kalau kita jalan tanpa arah, bisa-bisa malah muter-muter di tempat yang sama. Apalagi soal karier—kalau cuma ngikutin arus, ya siap-siap aja kecewa karena ekspektasi nggak sesuai realita.
Makanya, penting banget untuk membuat rencana karier yang realistis dan terukur sejak dini. Tapi jangan salah, rencana karier bukan berarti harus kaku atau nggak boleh berubah. Justru, perencanaan ini jadi kompas biar kamu bisa lebih sadar arah, fokus, dan tahu langkah konkret apa yang bisa diambil.
Yuk, kita bahas cara menyusun rencana karier dengan gaya yang santai tapi tetap kena!
Kenapa Harus Punya Rencana Karier?
Sebelum masuk ke langkah-langkahnya, penting banget buat paham: kenapa sih perlu bikin rencana karier?
1. Biar Nggak “Asal Kerja”
Banyak orang terjebak di pekerjaan yang nggak sesuai passion, skill, atau tujuan hidup. Padahal, waktu terus jalan. Rencana karier membantu kamu memilih jalur yang memang kamu minati dan kuasai.
2. Biar Bisa Ukur Perkembangan Diri
Tanpa rencana, kamu nggak tahu apakah sudah berkembang atau masih di titik yang sama. Dengan target yang terukur, kamu bisa cek apakah tahun ini lebih baik dari sebelumnya.
3. Biar Punya Strategi Jelas
Daripada cuma ngarep dapat pekerjaan impian, mending punya strategi untuk mencapainya. Misalnya: butuh ambil kursus dulu, bangun portofolio, atau pindah bidang secara bertahap.
Langkah-Langkah Membuat Rencana Karier yang Realistis dan Terukur
1. Kenali Diri Sendiri Secara Jujur
Banyak orang bikin rencana karier yang terlalu tinggi karena ngikutin tren atau gengsi. Padahal, kunci dari rencana yang realistis adalah kenal sama diri sendiri dulu.
Tanya ke diri sendiri:
- Apa yang kamu suka lakukan setiap hari?
- Apa yang bikin kamu semangat walau capek?
- Skill apa yang kamu kuasai saat ini?
- Karakter kerja kamu lebih cocok kerja tim atau individu?
Catat semua jawabannya, karena ini akan jadi fondasi dalam membuat arah karier yang cocok buat kamu.
2. Tentukan Tujuan Jangka Pendek dan Panjang
Kebanyakan orang cuma punya target jangka panjang, misalnya “pengen jadi Product Manager di perusahaan global”. Tapi, lupa merancang milestone jangka pendek yang realistis.
Contoh:
- Tujuan jangka pendek: Ambil sertifikasi UX Design dalam 6 bulan.
- Tujuan menengah: Dapat posisi UX di startup lokal tahun depan.
- Tujuan panjang: Jadi Product Manager dalam 5 tahun ke depan.
Rencana karier yang realistis harus dibagi seperti ini biar nggak cuma jadi mimpi doang.
3. Lakukan Audit Skill dan Kualifikasi
Kamu harus tahu jarak antara posisi sekarang dan posisi yang kamu incar. Caranya? Lakukan audit kemampuan:
- Cek job description di LinkedIn atau Glints untuk posisi impianmu
- Bandingkan dengan kemampuan dan pengalamanmu sekarang
- Catat gap skill yang perlu diisi
Setelah tahu “gap-nya”, kamu bisa mulai ambil langkah konkret untuk mengisinya: ikut kursus, cari mentor, atau magang part-time.
4. Buat Timeline dan Action Plan
Rencana karier nggak akan ada gunanya kalau cuma di kepala. Bikin rencana itu harus ditulis dan dikasih tenggat waktu.
Contoh format sederhana:
- Bulan 1–2: Riset jalur karier dan ambil kursus online
- Bulan 3–4: Update CV dan portofolio
- Bulan 5–6: Kirim lamaran ke 10 perusahaan
- Bulan 7: Evaluasi dan perbaikan strategi
5. Bangun Networking dengan Orang yang Tepat
Punya rencana karier realistis juga berarti sadar bahwa kamu nggak bisa jalan sendirian.
Mulailah:
- Aktif di komunitas industri (LinkedIn, Discord, Telegram)
- Hadiri event webinar atau workshop
- Bangun relasi secara organik, bukan cuma untuk “minta kerjaan”
Kadang peluang datang bukan dari lowongan, tapi dari kenalan yang percaya sama potensi kamu.
6. Review dan Sesuaikan Secara Berkala
Rencana karier itu bukan patokan mati. Kondisi bisa berubah—industri, minat pribadi, atau bahkan hal tak terduga seperti pandemi. Jadi penting untuk review rencana karier kamu minimal setiap 6 bulan sekali.
Tanya lagi:
- Masih relevan nggak tujuan karierku sekarang?
- Apakah aku merasa makin dekat ke target?
- Ada jalur baru yang lebih cocok nggak?
Tips Tambahan Biar Rencana Karier Nggak Jadi Beban
- Jangan membandingkan progress kamu dengan orang lain
- Bikin rencana yang fleksibel tapi tetap punya arah
- Rayakan setiap pencapaian kecil
- Jangan takut ganti arah kalau ternyata lebih cocok
- Konsultasi dengan mentor atau HR profesional
Karier Itu Maraton, Bukan Sprint
Membuat rencana karier realistis dan terukur itu ibarat bikin peta perjalanan. Kamu mungkin belum sampai tujuan sekarang, tapi setidaknya kamu tahu ke mana harus melangkah.
Nggak apa-apa mulai pelan. Yang penting konsisten. Karena dalam perjalanan karier, yang menang bukan yang paling cepat, tapi yang paling tahan lama dan tahu arah.